Gerwani merupakan singkatan dari Gerakan Wanita Indonesia yang di buku sejarah merupakan organisasi bagian dari PKI. PKI adalah sebuah partai komunis yang menjadi luka bangsa. Buku sejarah selalu menceritakan kebiadaban PKI dan bagaimana Soeharto menjadi hero dalam epik perang ideologi. Sering diceritakan bahwa Gerwani sangat kejam. <span style="font-style:italic;">Katanya</span> merekalah yang paling sadis menyiksa para jenderal di lubang buaya. Di mana dalam film karya Arifin C.Noer mereka menari bugil,lalu petting dengan kelamin para jenderal(mungkin) sampai ereksi lalu dipotong kelaminnya,disilet tubuhnya,dicongkel matanya lalu dibunuh.
Dulu gue berpikir apa bener ya mereka sesadis ini sampe kehilangan naluri kewanitaannya. Kelembutan seorang wanita kadang menipu. Sesungguhnya mereka adalah makhluk teramat kuat. Atau mereka cuma "disirep" ideologi? Beberapa waktu ini gue denger beberapa isu pembenaran kisah tentang Gerwani. Beberapa orang mengisahkan kembali koreksi kisah bahkan bisa dibilang legenda horor Gerwani. Sedikit melegakan pas tau sebenernya mereka gak ngelakuin hal-hal yang divisualisasikan di film,dan ini adalah salah satu trik propoganda Soeharto. Kok sedikit? Karena gue ngerasa kok sejarah bisa dengan gampang diputer balikin demi sebuah popularitas dan propoganda. Benar-benar deh.
Semua yang terlibat PKI bisa dibilang praktis kehilangan segalanya. Hak-hak,harga diri dan harta. Bahkan penderitaan ini gak cuma buat yang terlibat tapi semua keturunan mereka. Suatu hal yang gue anggap gak adil. Gue lebih pengen nyorotin tentang Gerwani dan petani di sini.
Gerwani mulanya adalah gerakan wanita kritis. Mereka menghendaki menjadi Srikandi di tengah gempuran kekerasan pada wanita di zaman itu. Mereka kerap menyorot dan aktif bersuara mengenai keadilan terhadap wanita. Dan mereka juga gak ragu buat maju mengkritik tentang politik. Waduh kok berani sekali ya? Ya jelaslah merekakan titisan Srikandi sang prajurit wanita yang tangguh.
Lalu apa kaitannya dengan PKI? Ya,isu yang santer beredar saat itu adalah Gerwani yang turut ambil bagian dalam pembunuhan para Jenderal. Selain itu banyak anggota Gerwani yang merupakan anggota PKI. Lagian kalo diliat secara anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Gerwani menunjukan bahwa mereka tidak terlibat secara organisatoris dengan PKI. Kalo saat itu udah ada infotainment pasti tiap menit ada berita tentang Gerwani. Akibatnya sampe masa ini mereka kerap diteriaki seperti setan oleh masyarakat. Tragis...
Menilik sejarah mereka yang awalnya adalah organisasi kader bagi wanita yang menginspirasi banyak wanita untuk berpikir kritis sangatlah disayangkan jika berakhir seperti ini.
Lalu Petani. Menurut gue(lagi) mereka hanya dimanfaatkan. Coba bayangkan betapa sulitnya mereka mempunyai alat-alat pertanian. Betapa sulitnya mereka medapat bantuan demi menggarap lahan mereka. Di tengah kesulitan ekonomi itulah PKI seolah menjadi penyelamat bagi mereka. Tentunya ini gak cuma-cuma. PKI menghendaki mereka menjadi angkatan ke-5 guna membantu kudeta(nantinya). Di sini gue ngerasa mereka bukan sepenuhnya salah. Terus salah siapa dong? Kemiskinan. Tapi kemiskinan bukan hal yang patut disalahkan. Bercerminlah gimana heroiknya Bung Karno menghamburkan uang,pikiran dan tenaga untuk politik mercusuar,keperluan ganyang Malon dan berbagai kebijakan bodoh. Perlu kita ingat pada saat itu sistem pemerintahan di Indon adalah demokrasi terpimpin. Di mana presiden adalah pusat segala kekuasaan. Man of the all power.
Sampe sekarang juga mereka masih dikucilkan dan didiskriminasikan. Jadi,masihkah kita tetap menghujat dan mendisriminasikan mereka seperti kaum gay? Terserah pada anda. Bijaklah :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar