Calawanarang atau yang lebih dikenal dengan Calon Arang adalah sebuah Babad Bali yang populer menjadi dongeng anak-anak. Mungkin banyak dari kalian yang pernah denger dan baca kisah ini. Atau mungkin malah gatau?
Kisah Calon Arang si rangda dukun teluh ini sangat terkenal di Bali dan Jawa Timur. Berikut adalah kisah singkatnya bagi yang belum tau.
Pada mulanya suasana di wilayah Kerajaan Daha (Kadiri) sangat tentram. Raja di Daha bernama Airlangga. Di sana hidup seorang janda, yang bernama Calon Arang, yang mempunyai anak yang cantik, yang bernama Ratna Manggali. Mereka berdua tinggal di desa Girah, di wilayah Kerajaan Daha. Meskipun cantik, banyak pria di kerajaan tersebut yang tidak mau meminangnya. Ini disebabkan oleh ulah ibunya yang senang menenung. Hal ini menyebabkan kemarahan Calon Arang. Oleh sebab itulah dia membacakan mantra tulah, sehingga muncul mala-petaka dahsyat melanda desa Girah, dan pada akhirnya melanda Daha. Tulah tersebut menyebabkan banyak penduduk daerah tersebut sakit dan mati. Oleh karena tulah tersebut melanda Daha, maka Raja Airlangga marah dan berusaha melawan. Namun kekuatan Raja tidak dapat menandingi kesaktian Calon Arang, sehingga Raja memerintahkan Empu Baradah untuk melawan Calon Arang. Untuk mengalahkan Calon Arang, Empu Baradah mengambil siasat. Dia memerintahkan muridnya, Bahula, untuk meminang Ratna Manggali. Setelah menjadi menantu Calon Arang, maka Bahula mendapatkan kemudahan untuk mengambil buku mantra Calon Arang dan diberikan kepada Empu Baradah. Setelah bukunya didapatkan oleh Bahula, Calon Arang pun ditaklukkan oleh Empu Baradah.
Kurang lebih yaa begitulah ceritanya. Calon Arang juga sering ditampilkan secara dramatari di Bali. Dramatari ini tentunya menceritakan tentang Calon Arang tentunya yang sering ditampilkan juga sebagai duel adu ilmu kebatinan. Dramatari ini pada intinya merupakan perpaduan dari tiga unsur penting, yakni Babarongan diwakili oleh Barong Ket, Rangda dan Celuluk, Unsur Pagambuhan diwakili oleh Condong, Putri, Patih Manis (Panji) dan Patih Keras (Pandung) dan Palegongan diwakili oleh Sisiya-sisiya (murid-murid). Tokoh penting lainnya dari dramatari ini adalah Matah Gede dan Bondres. Karena pagelaran dramatari ini selalu melibatkan Barong Ket maka Calonarang sering disamakan dengan Barong Ket. Pertunjukan Calonarang bisa diiringi dengan Gamelan Semar Pagulingan, Bebarongan, maupun Gong Kebyar. Dari segi tempat pementasan, pertunjukan Calonarang biasanya dilakukan dekat kuburan (Pura Dalem) dan arena pementasannya selalu dilengkapi dengan sebuah balai tinggi (trajangan atau tingga) dan pohon pepaya.
Oya,ada suatu alasan khusus kenapa gue memperkenalkan tentang Calwanarang ini. Masih inget gak tentang pasukan gabungan khusus Cakrabirawa yang ikut memberontak bersama PKI dan menculik para jenderal ke lubang buaya untuk dibunuh? Nah konon nama ini ada dalam kisah ini loh. Tapi namanya sedikit beda yaitu mantra Bhairawa Cakra. Keunikan kaya gini yang gak keduga bangetkan? Berbanggalah pada Indonesia dan para leluhur yang mewarisi kita sejuta teka-teki untuk dipecahkan di masa mendatang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar